Studi Komparatif Penundaan Eksekusi Hukuman Mati Dalam Tindak Pidana Narkotika Di Indonesia Dan Tiongkok

Authors

  • Maghdalina Maghdalina Universitas Islam Kalimantan MAB
  • Yati Nurhayati Universitas Islam Kalimantan MAB
  • Nahdhah Nahdhah Universitas Islam Kalimantan MAB

DOI:

https://doi.org/10.51749/jphi.v6i2.145

Keywords:

Hukuman Mati; Narkotika; Penundaan Eksekusi; Indonesia; Tiongkok.

Abstract

Hukuman mati dalam kasus tindak pidana narkotika merupakan isu kontroversial di Indonesia dan Tiongkok, dengan penundaan eksekusi yang sering memunculkan tantangan hukum dan hak asasi manusia (HAM). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan konsep dan pengaturan penundaan eksekusi hukuman mati di kedua negara, dengan fokus pada pendekatan hukum, prosedur, dan dampaknya terhadap terpidana. Penelitian menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif, menganalisis peraturan perundang-undangan seperti Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Indonesia) dan Criminal Law of the People’s Republic of China. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia memiliki penundaan eksekusi yang tidak terstruktur, dipengaruhi oleh banding, peninjauan kembali, grasi, dan tekanan internasional, menyebabkan fenomena death row dan ketidakpastian hukum. Sebaliknya, Tiongkok menerapkan suspended death sentence dengan masa evaluasi dua tahun yang terstruktur, berfokus pada rehabilitasi, namun minim transparansi. Penelitian ini merekomendasikan Indonesia untuk mengadopsi kerangka waktu yang lebih jelas seperti Tiongkok, dengan tetap memperhatikan transparansi dan prinsip HAM.

References

Amnesty International. “Amnesty International Canada Devastated by Reports of Canadians Executed in China.” Amnesty International, 2025. https://amnesty.ca/human-rights-news/amnesty-international-devastated-by-reports-of-canadians-executed-in-china/.

———. “China’s Deadly Secrets: Death Sentences and Executions 2016.” Amnesty International, 2017. https://www.amnesty.ch/de/themen/todesstrafe/dok/2017/chinas-toedlichstes-geheimnis/chinas-deadly-secrets-death-sentences-and-executions-2016.pdf.

———. “Death Sentences and Executions in 2023.” Amnesty International Global Report, 2024. https://www.amnesty.org/en/documents/act50/7952/2024/en/.

———. “Hukuman Mati Dan Eksekusi 2024.” Jakarta Pusat, 2025. https://www.amnesty.id/wp-content/uploads/2025/04/040725_DP-Report-2024_FINAL.pdf.

———. “Human Rights Defenders.” Amnesty International, n.d. https://www.amnesty.org/en/location/asia-and-the-pacific/east-asia/china/report-china/.

Budiman, Adhigama Andre, and Maidina Rahmawati. Death Row Phenomenon in Indonesia. Jakarta Selatan: Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), 2020. https://icjr.or.id/wp-content/uploads/2020/12/Death-Row-Phenomenon-in-Indonesia.pdf.

Dui Hua. “Observations in Death Penalty Cases in China.” Human Rights Journal, 2020, 1–4. https://www.duihuahrjournal.org/2020/05/observations-in-death-penalty-cases-in.html.

Ewe, Koh. “China Executed Four Canadians for Drug Crimes, Says Ottawa.” BBC News, 2025. https://www.bbc.com/news/articles/c204ywyl4kvo.

Liang, Bin, and Hong Lu. The Death Penalty in China: Policy, Practice, and Reform. New York: Columbia University Press, 2015.

Lu, Hong, and Terance D. Miethe. China’s Death Penalty History, Law and Contemporary Practices. New York: Routledge, 2007.

Martiar, Norbertus Arya Dwiangga. “Moratorium Hukuman Mati, Langkah Menuju Penghapusan?” Kompas.id, 2021. https://www.kompas.id/artikel/moratorium-hukuman-mati-langkah-menuju-penghapusan.

Nurhayati, Yati, Ifrani Ifrani, and M. Yasir Said. “METODOLOGI NORMATIF DAN EMPIRIS DALAM PERSPEKTIF ILMU HUKUM.” Jurnal Penegakan Hukum Indonesia 2, no. 1 (January 17, 2021): 1–20. https://doi.org/10.51749/jphi.v2i1.14.

Rinepta, Adji G. “Kronologi Perjalanan Mary Jane: Dari Vonis Mati Hingga Pulang Ke Filipina.” detikJogja, 2024. https://www.detik.com/jogja/hukum-kriminal/d-7689399/kronologi-perjalanan-mary-jane-dari-vonis-mati-hingga-pulang-ke-filipina?page=2.

Rusman, Kimico Margaretha Tjhia, and Indri Maria. “Ketidakpastian Hukum Terhadap Penundaan Eksekusi Pidana Mati.” Jurnal Retentum 5, no. 2 (2025): 450–62. https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/retentum/article/view/5386.

Subagyo, Panggih Priyo. “Mengatasi Over Kapasitas Lapas.” detiknews, 2025. https://news.detik.com/kolom/d-7831478/mengatasi-over-kapasitas-lapas.

Trevaskes, Susan. The Death Penalty in Contemporary China. New York: Palgrave Macmillan, 2012.

United Nation Human Rights. “General Comment No. 36 on Article 6: Right to Life,” 20219. https://www.ohchr.org/en/calls-for-input/general-comment-no-36-article-6-right-life.

Yasmita, T. E. “Analisis Penundaan Eksekusi Pidana Mati Pada Pelaku Tindak Pidana Narkotika.” Universitas Lampung, 2016.

Downloads

Published

2025-08-21

How to Cite

Maghdalina, M., Nurhayati, Y., & Nahdhah, N. (2025). Studi Komparatif Penundaan Eksekusi Hukuman Mati Dalam Tindak Pidana Narkotika Di Indonesia Dan Tiongkok. Jurnal Penegakan Hukum Indonesia, 6(2), 1-14. https://doi.org/10.51749/jphi.v6i2.145

Most read articles by the same author(s)